Gula adalah salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh, tapi jika
konsumsinya berlebihan sangat beresiko menjadi sumber penyakit. Gula
tidak bisa lepas dari kehidupan kita dari bayi sampai anak-anak hingga
dewasa kita semua mengkonsumsi gula, yang marak dibicarakan saat ini
bahwa gula sering dihindari oleh pakar-pakar kesehatan, khususnya ahli
kesehatan anak karena jika gula dibiarkan menumpuk dalam tubuh dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang dan kesehatan anak kita.
Menurut yang saya baca tubuh manusia itu hanya membutuhkan sekitar dua
sendok teh gula perhari untuk sumber energi yang menunjang tubuh dalam
menjalankan fungsinya. Dan jumlah tersebut sudah memungkinkan dapat
dipenuhi dari hasil pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak dari
makanan kita sehari-hari ,tanpa mengkonsumsi gula sekali pun.
Berdasarkan struktur kimiawinya, gula dibedakan atas gula murni atau
sukrosa, fruktosa (gula buah yang hanya terdapat dalam buah- buahan
segar yang rasanya manis), laktosa alias gula susu yang hanya terdapat
dalam susu, dan glukosa yang banyak ditemukan dalam buah anggur. Yang
paling banyak dikonsumsi adalah sukrosa, atau lazim disebut gula saja.
Biasanya digunakan sebagai pemanis minuman, roti, kue-kue dan bahan
pembuat permen, tanpa kita sadari kita sudah memberikan gula secara
berlebihan .
Jika anak kita sudah mengkonsumsi gula secara berlebihan maka dia akan
sulit meninggalkan gula tiap harinya. Kelebihan konsumsi gula bagi anak
justru dapat mengakibatkan
hipoglikemia, yaitu menurunnya kadar
gula dalam darah. Tubuh menjadi gemetaran dan terasa lapar. Bila anak
mengkonsumsi terus-menerus, maka tubuh jadi tidak efesien lagi dalam
memproduksi glukosa dari karbohidrat kompleks, protein, dan lemak .
Efek dari melimpahnya konsumsi gula juga bisa merampas gizi dari tubuh
selama proses pencernaan dan metabolisme protein, lemak, karbohidrat dan
serat. Untuk mencerna gula itu, tubuh mesti membongkar simpanan
mineral, khususnya magnesium, kobalt, seng, kromium serta mangan.
Dampak paling umum yang dikenal akibat dari mengkonsumsi gula berlebihan adalah
kegemukan/obesitas . Ini disebabkan karena tubuh tidak dapat mengubah gula menjadi energi, tapi disimpan
dalam tubuh sebagai timbunan lemak.
Anak gemuk biasanya hormon pengatur nafsu makanannya tidak dapat
berfungsi dengan baik. Begitu ia mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak,
tanpa disadari gula telah menciptakan nafsu makan palsu, yang
mendorongnya untuk terus makan gula lagi dan lagi. Kegemukan sejak
kanak- kanak akibat mengkonsumsi gula berlebihan, bisa merangsang
timbulnya beragam penyakit setelah dewasa. Bila sejak kecil sudah
mengkonsumsi gula berlebihan, tubuh akan mengadaptasi melimpahnya gula
dengan terus-menerus mengeluarkan hormon insulin. Sampai suatu saat,
kelenjar pankreas kelelahan, sehingga mengurangi bahkan tidak
memproduksi insulin sama sekali. Akibatnya, tubuh jadi tidak dapat lagi
beradaptasi, hingga timbullah penyakit diabates atau kencing manis.
Membanjirnya insulin juga merangsang tubuh mengeluarkan hormon tiroksin
ke dalam darah, untuk mendorong insulin masuk ke dalam sel. Bila ini
berlangsung terus kelenjar tirosit yang bertugas mengatur fungsi
metabolisme menjadi sangat kelelahan, sehingga proses pencernaan
terhambat. Akibatnya terjadilah sembelit, karena kotoran lebih lambat
dikeluarkan dari tubuh.
Title :
Dampak Gula Bagi Kesehatan Anak
Description : Gula adalah salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh, tapi jika konsumsinya berlebihan sangat beresiko menjadi sumber penyakit. Gula ...
Rating :
5